Saturday, April 9, 2022

Remarried Empress (#327) / The Second Marriage




Chapter 327: Bawa Anak Pertamanya (2)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

“Sayangku, pegang tangan ibu…. bayiku, bayiku yang manis…”

Gumaman terdengar dari semak-semak.

Viscount Roteschu hendak memasuki Istana Barat ketika dia tiba-tiba mendengar suara itu.

“Rashta?”

Itu terdengar seperti suara Rashta.

Viscount Roteschu berbalik dan menuju ke sumber suara.

Terlihat tempat kecil berbentuk melingkar di antara semak-semak dan rumput pendek. Rashta sedang duduk di sana di kursi sarang burung yang besar, menggendong boneka di pelukannya dan bergumam.

"Sayangku…"

Melihat Rashta bergumam sambil membelai boneka itu, Viscount Roteschu mendecakkan lidahnya dengan heran.

"Apa dia benar-benar sudah gila?"

Tiba-tiba, Rashta berhenti dan mendongak.

Ketika dia melihat Viscount Roteschu, matanya yang kusam menjadi hidup kembali. Kemudian, dia mendorong boneka itu dengan cemberut.

"Aku sedang berlatih cara menggendong bayi."

Viscount Roteschu merasa lebih tenang setelah mendengar suaranya yang tajam penuh kebencian.

“Aku tidak bisa menggendong bayiku. Aku tidak bisa menggendongnya dengan baik, jadi aku harus berlatih. Aku tidak boleh menjatuhkannya lagi. Kalau tidak, aku tidak akan bisa melihat wajahnya lagi.”

"Omong kosong apa yang kamu katakan?"

Setelah mendengarkan omongannya, Viscount Roteschu segera mendekatinya. Melihat sekelilingnya, dia berkata dengan suara rendah,

"Sadarlah. Aku punya informasi tentang putri Keluarga Isqua yang kamu minta.”

“Jangan mencarinya, tidak perlu. Apa kamu pikir aku tertarik menemukan putri orang lain?”

Rashta, yang berbicara dengan tegas, menatap Viscount Roteschu dan tertawa,

“Kamu malah mencari putri orang lain padahal putrimu sendiri juga hilang.”

Mata Viscount Roteschu memerah sesaat karena ejekan itu.

Rashta mengulurkan tangan, menampar pipi Viscount Roteschu dua kali, dan tersenyum.

“Kamu sedang dihukum. Aku kehilangan anakku karena kamu, jadi kamu juga kehilangan anak.”

"Apa kamu benar-benar sudah gila?"

“Aku tidak peduli apa yang kamu pikirkan. Rashta sedang sibuk, jadi cepatlah bicara lalu pergi.”

Viscount Roteschu mendengus cemberut.

'Apa yang sebenarnya terjadi selama aku pergi sehingga dia jadi berubah sekali?'

Walaupun dia membenci Rashta, dia menganggapnya licik seperti rubah, meskipun dia terkadang naif dan kikuk. Namun, dia tidak melihatnya sama sekali pada diri Rashta saat ini.

Tetap saja, Viscount Roteschu tidak peduli dengan penderitaan Rashta.

Alih-alih bertanya kepada Rashta tentang apa yang sedang terjadi, dia buru-buru menceritakan apa yang telah dia temukan,

“Dia kemungkinan besar adalah putri asli Keluarga Isqua.”

"Dia? Navier?”

“Evely! Penyihir yang tinggal di Istana Selatan!”

“Evely? Penyihir?”

Sorot mata Rashta yang tadinya tak bersemangat menjadi penuh amarah.

"Dia orangnya?"

"Ya!"

Rashta menjatuhkan boneka itu dan mencengkeram leher Viscount Rostechu.

"Apa kamu yakin? Kamu tidak melakukan ini untuk mengerjai Rashta?”

“Untuk apa aku mengerjaimu? Tidak ada untungnya.”

'Kamu adalah sumber uangku!' Viscount Roteschu berujar dalam hati.

Mengapa dia menyampaikan informasi ini ketika dia begitu sibuk mencari Rivetti? Karena Rashta memang sumber uang dan masa depan keluarganya.

Namun, Rashta, yang harusnya memenangkan hati kaisar untuk mendapatkan uang darinya, tidak focus justru membuatnya marah.

Menemukan Rivetti butuh uang, uang, dan lebih banyak uang.

"Tidak mungkin."

Rashta meremas leher Viscount Roteschu, mendorongnya ke belakang, dan bergumam,

“Itu tidak mungkin dia! Itu tidak mungkin dia di antara begitu banyak orang! Tesnya, apa kamu suda melakukan tes?”

“Aku tidak bisa melakukan tes. Orang-orang di kuil menolak meskipun aku membawa darahnya. Mereka mengatakan bahwa orang-orang yang akan diuji harus datang secara pribadi. Ada begitu banyak penyimpangan, seperti pertukaran darah, sehingga saat ini tidak ada tes yang dilakukan kecuali orang-orang yang terlibat hadir.”

“Kalau begitu itu tidak benar. Itu tidak benar."

Meskipun Rashta mengatakannya sambil tersenyum, di dalam hati dia gugup.

“Tidak mungkin gadis yang biasa memanggilku kakak adalah putri kandung mereka.”

“Rashta, kamu tidak bisa semata-mata mengatakan itu tidak benar. Kamu harus memeriksanya dengan benar, bahkan bila perlu membawanya ke kuil dengan paksa.”

“Apa gunanya memeriksanya? Kamu tahu tidak ada gunanya bagiku mencoba memeriksanya!”

Rashta, yang berteriak keras, tertawa terbahak-bahak, mengarahkan jarinya ke Viscount Roteschu dan berbicara dengan sinis seolah dia mengerti niatnya.

“Kamu berbohong untuk menyakiti Rashta, bukan? Bukankah aneh kamu menemukan putri yang tidak dapat ditemukan Viscount dan Viscountess Isqua selama bertahun-tahun hanya dalam beberapa minggu? Ya. Itu bohong. Itu tidak mungkin benar.”

“Aku juga tidak tahu mengapa mereka tidak dapat menemukannya selama bertahun-tahun. Apakah karena mereka mencari di negara lain, atau karena mereka tidak mencarinya sungguh-sungguh , atau karena mereka tidak punya otak? Pokoknya, aku mengatakan yang sebenarnya. Aku tidak tahu apakah Evely benar-benar putri mereka, tetapi pasti besar kemungkinannya.”

Sudut mata Rashta mulai memerah.

Terlepas dari penampilannya yang menyedihkan, Viscount Roteschu tidak punya waktu untuk mengkhawatirkannya saat ini.

Dia mengulurkan tangannya dengan cepat.

“Beri aku uang. Aku punya informan yang sangat terampil, tetapi dia menuntut banyak uang.”

“…”

“Kamu juga perlu mengirim uang ke rumah agar Alan bisa tetap sehat. Dia membesarkan putramu.”

Rashta melepaskan gelang permata dari pergelangannya dan menyerahkannya, dan Viscount Roteschu menerimanya tanpa ragu-ragu. Kemudian dia berbalik seolah-olah urusannya sudah selesai.

Begitu Viscount Roteschu keluar dari semak-semak, dia bisa mendengar di belakangnya lagi, "Sayangku, pegang tangan ibu ..."

Viscount Roteschu merinding, jadi dia menggosok-gosok lengannya.

"Apa dia benar-benar sudah tidak waras?"

***

"Kalung mana dicuri ?!"

"Ya."

"Kamu tidak tahu siapa yang melakukannya?"

"Saya sangat memperhatikan keamanannya, tetapi seseorang mengambilnya tanpa jejak."

Di sebelah Marquis Karl, penyihir istana terlihat seperti akan menangis.

Dia baru saja mulai menyelidiki satu petunjuk yang ditemukan terkait fenomena penurunan penyihir. Kalung itu telah hilang, jadi dia sangat kesal.

Sovieshu ingat Heinley menggunakan burung untuk bertukar surat dengan Navier.

"Mereka mampu mengendalikan burung-burung."

Marquis Karl bertanya,

"Apa yang harus kami lakukan, Yang Mulia?"

Sovieshu tidak segera menanggapi, tetapi malah menatap penyihir istana dan bertanya,

“Sudah jelas, sangat sulit untuk melanjutkan penyelidikan saat ini. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kerugian kita sekarang?”

“Tidak pasti, tapi akan lebih baik menjauhi batu mana untuk saat ini.”

"Bukankah batu mana membuat kita lebih mudah menggunakan sihir?"

"Tepat sekali. Bahkan Nona Evely memulihkan mananya yang hilang dengan bantuan batu mana. Ada juga beberapa kasus peningkatan mana yang tiba-tiba. Namun, asisten saya kehilangan mana karena batu mana. Sejak itu, saya menyuruhnya tidak jauh-jauh dari kalung mana, tapi mananya tidak kembali…”

Penyihir istana, yang sedih memikirkan itu, berhasil menyelesaikan kata-katanya beberapa saat kemudian.

“Kami tidak tahu dalam kondisi apa mana menghilang dan meningkat, jadi yang terbaik adalah menjauhi batu mana.”

"Kamu benar. Kita akan melakukan persis seperti yang kau katakan. Marquis Karl, hubungi akademi sihir juga agar mereka mencegah murid-muridnya menggunakan batu mana untuk sementara waktu.”

"Ya, Yang Mulia."

Marquis Karl melirik sejenak ke sisi meja Sovieshu saat dia meninggalkan kantor bersama dengan penyihir istana.

Kaisar Sovieshu tidak membawa sang putri selama beberapa hari. Sebelumnya, dia selalu berusaha menempatkannya di sisinya. Apa yang membuatnya berubah pikiran?

Dia tidak menyingkirkan buaian bayi, tetapi buaian yang kosong itu membuat ini tampak lebih aneh.

Begitu berada di luar kantor, penyihir istana bertanya seolah-olah dia memiliki pemikiran yang sama.

"Bukankah Yang Mulia tidak membawa sang putri bersamanya akhir-akhir ini?"

“Sang putri masih sangat kecil dan terkadang menangis, pasti itu mengganggu pekerjaannya.”

Penyihir istana kali ini bertanya dengan suara meragukan.

“Yah, wajar bayi menangis. Bukankah ini karena berita Permaisuri Navier sedang hamil?”

Sebagai tanggapan, Marquis Karl dengan tegas menyangkalnya.

"Tidak sama sekali."

Karena sangat sedikit orang yang tahu pasti bahwa Sovieshu mengajukan gugatan cerai karena Navier mandul, penyihir istana langsung mengangguk,

"Ya. Anda benar."

Namun, raut wajah Marquis Karl menjadi lebih muram. Faktanya, dia sangat khawatir Sovieshu akan menjauh dari sang putri karena alasan itu. Dan kekhawatiran itu benar.

Sovieshu pertama-tama berkeliaran di sekitar kantor sambil melihat buaian yang kosong, lalu berkeliaran di sekitar koridor. Pada akhirnya, dia tidak bisa menahan diri untuk pergi ke kamar bayi.

Di sana, sang putri tidur nyenyak di tempat tidurnya yang nyaman.

"Dia bayi yang sangat tenang."

Viscountess Verdi berkata dengan cepat.

Sovieshu melambaikan tangannya dan berjalan ke buaian. Dia menatap wajah bayi yang sedang tidur itu dan dengan lembut menyentuh pipinya.

Bayi itu membuka matanya perlahan, mengenali wajahnya, tersenyum manis dan mengeluarkan suara.

Dengan rasa sakit yang menyayat di dadanya, Sovieshu mengangkat bayi itu dengan wajah cemberut.

Bayi itu hanya terkikik ringan, menarik-narik pipi dan telinga Sovieshu.

Sovieshu berusaha menemukan kempiripan dirinya dengan sang putri sementara dia membiarkannya bermain-main dengan wajahnya.

Mata, hidung, mulut, rambut, tangan, kaki, kulit…

Tapi tidak ada. Bayi itu tidak mirip dengannya.

Hanya ada dua orang yang tampak seperti bayi itu. Rashta dan anak pertamanya.

Sovieshu teringat anak pertama Rashta, yang pernah sekilas dia amati. Sepengetahuannya, Viscount Roteschu yang membesarkannya.

‘Aku perlu melihat anak itu lebih teliti.’

Bagi Sovieshu, anak itu hanyalah anak pertama Rashta, jadi ketika dia melihat anak itu untuk pertama kalinya, dia tidak terlalu memperhatikannya meskipun dia melihat kemiripannya dengan Rashta.

Tapi sekarang…

Setelah menempatkan bayi di buaian, Sovieshu kembali ke kantornya dan memanggil seorang kesatria yang biasa bergerak sembunyi-sembunyi.

"Pergi ke rumah Viscount Roteschu dan bawa anak pertama Rashta, bersama dengan Viscount Roteschu."

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 

 

<<< 

Chapter 326          

>>>             

Chapter 328

===

Daftar Chapters 

 

Ingin memberi dukungan? Klik https://saweria.co/storylover

 

Remarried Empress (#326) / The Second Marriage




Chapter 326: Bawa Anak Pertamanya (1)

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Duke Zemensia sedang dilema.

Dia harus memilih antara dirinya atau putrinya.

Jika dia membuat keputusan demi hidupnya sendiri, dia tidak akan ragu-ragu. Tentu saja dia akan menyelamatkan putrinya.

Masalahnya adalah jika dia mengakui dia sengaja menyiapkan makanan untuk menyakiti keluarga kekaisaran, seluruh keluarganya juga akan berada dalam bahaya. Istrinya, putranya, dan bahkan dua cucunya yang menawan….

"Yang Mulia benar-benar kejam."

Sang Duke itu bergumam kaget.

Meskipun dia telah menyiapkan makanan yang berbahaya bagi bayi dalam kandungan permaisuri, dia bahkan tidak tahu pasti kalau permaisuri hamil.

Sekalipun dia yakin permaisuri hamil, dia tidak melakukannya dengan maksud agar permaisuri memakannya.

Dia hanya ingin Kaisar dan Permaisuri sedikit merasakan penghinaan publik. Dia ingin semua orang menyadari bahwa di balik kedok manis kaisar hanya ada racun.

Meskipun ini juga bukan hal yang baik, bukankah balas dendam ini lebih ringan dibandingkan dengan apa yang diderita putrinya karena dikurung di rumah terpencil seperti binatang?

Ini tidak lebih dari perselisihan biasa antara bangsawan masyarakat tinggi. Namun, kaisar yang kejam ini mengancam akan membunuh seorang manusia untuk meredakan ketidaksenangannya yang sesaat.

'Bagaimana dia bisa begitu acuh tak acuh dengan nyawa manusia?'

Bagi Duke Zemensia, yang terbiasa dengan raja terdahulu yang sabar dan baik hati, Kaisar Heinley tampak seperti seorang tiran keji yang akan menghancurkan negara.

Dia lebih suka Heinley menggunakan pedang. Tetapi kaisar ini malah memaksanya untuk menggunakan pedang dan memilih siapa yang akan dia tikam. Bukankah itu kejam?

Ketika mata mereka bertemu, sudut mulut kaisar sedikit terangkat.

Ekspresi Duke berubah.

Dengan wajah itu, Kaisar membuat orang berpikir, 'Yang Mulia terlalu lembut.'

Dengan wajah itu!

Tetapi Sang Duke harus memilih. Dia harus memilih antara mengorbankan Christa atau keluarganya.

“Surat itu… tidak ditulis olehku.”

Matanya memerah karena marah.

"Sayang sekali."

Kaisar Heinley berbisik pelan, "Ini benar-benar disayangkan," dan mendorong patung di atas meja dengan satu tangan.

Patung itu hancur berserakan di lantai.

***

Ayahku, yang akhirnya berhenti menangis, sekarang benar-benar fokus memilih hadiah untuk bayiku.

Tahu-tahu, desainernya sudah ada di sini, dan pakaian-pakaian bayi yang modis memenuhi ruangan. Ada banyak juga album desain baju bayi.

Saat aku mengamati pakaian itu dengan cermat, aku hampir tidak berhasil melepaskan diri dari godaan yang menyelimutiku.

Karena dokter istana memberitahuku untuk beristirahat dengan baik, sekarang aku tidak melakukan apa-apa. Kemarin juga sama. Tapi itu membuatku merasa tidak enak karena Heinley bekerja sementara aku bersenang-senang.

"Yang Mulia ada di dalam?"

Namun, ekspresi McKenna di depan kantor itu aneh. Ketika dia melihatku, dia gugup dan tersenyum canggung.

“Yah, Yang Mulia sangat sibuk saat ini. Beliau tampaknya punya banyak pekerjaan. Hmm… Omong-omong, kehamilannya sudah diumumkan. Hah… Apa itu? Apakah itu pakaian Yang Mulia Heinley?”

"Ini pakaian bayi."

“Oh, pakaian bayi ukurannya mirip dengan Yang Mulia Heinley. Anda mengerti maksud saya, bukan? Saat dia dalam wujud burung.”

Tidak, aku pikir Heinley lebih besar. Bagaimanapun, perbandingan itu tidak masuk akal meski demi berpura-pura.

'Kenapa dia bertingkah seperti ini?'

Ketika aku melihat pria yang keluar dari pintu kantor beberapa saat kemudian, aku tahu jawaban dari pertanyaan itu.

Duke Zemensia …

Itu karena ayah Christa, pria yang kemarin mengecam kami di depan umum karena menyembunyikan fakta bahwa aku hamil dalam upaya membuat jebakan bagi para bangsawan.

McKenna khawatir aku akan bertemu dengannya.

Duke Zemensia, yang melangkah gontai, melihat ke arahku.

Matanya tertuju padaku, dan pada keranjang pakaian bayi yang kupegang.

Kemudian tatapannya berubah sengit dan matanya yang besar menyipit.

Dia menatapku seolah-olah aku adalah musuh yang telah mengusir Christa. Begitu McKenna terbatuk, dia mengibaskan jubahnya dengan kuat dan pergi dengan enggan.

Viscount Langdel, yang berdiri di belakangku, berkata dengan suara rendah,

“Tatapannya tidak bagus. Kami perlu memperkuat penjagaan Anda untuk saat ini, Yang Mulia.”

"Ya…"

Aku ingin tahu apakah Heinley menekannya dengan keras gara-gara kemarin. Ekspresinya menjadi sangat ganas dalam sehari.

Saat aku melihat punggungnya yang menjauh, Heinley juga keluar dari kantornya.

“Ratuku!”

Memanggilku dengan sayang, dia bergegas ke sisiku, mengeluarkan pakaian yang ada di keranjang, dan bertanya padaku.

"Apakah ini milikku?"

Apa yang sedang terjadi? Apa yang Heinley bicarakan dengan Duke hingga membuat semua orang bertingkah aneh?

***

[Baca Remarried Empress Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

Diterjemahkan dari https://novelutopia.com/ 

 

<<< 

Chapter 325          

>>>             

Chapter 327

===

Daftar Chapters 

 

Ingin memberi dukungan? Klik https://saweria.co/storylover

 

[Spoiler] Trash of the Count’s Family (Special Side Story)

 


Special Side Story : Aku Penasaran Kenapa Hari Ulang Tahun itu Hari yang Istimewa!

Penerjemah: Shira Ulwiya

 

Hong diusir oleh seorang pedagang. Sebuah batu yang dilempar nyaris mengenainya, membuatnya merasa takut. Tapi dia juga merasakan kehangatan di punggungnya. Itu adalah kakaknya, On. Pedagang yang marah mengejar kedua anak kucing itu ke gang yang gelap dan terus melempari batu, menyebut mereka pencuri. Keduanya akhirnya menjauh dari pria itu dan berhenti berlari. On memeriksa apa Hong mengalami cedera sambil mewaspadai sekeliling mereka.

 

Hong meminta maaf kepada kakaknya atas apa yang terjadi. Mereka kesulitan berburu setelah memasuki kota, jadi mereka kekurangan makanan. Hong tadi melihat roti di toko. Selagi dia berjalan berkeliling kota untuk mencari sisa makanan, roti di rak toko itu terlihat sangat lezat sehingga tanpa sadar dia mendekati dan menyentuhnya. Di matanya rroti itu terlihat hangat. Akibatnya, si pemilik toko mengusir mereka.

 

On memberi tahu Hong kalau dia baik-baik saja. Hong berjongkok dan berpikir kalau dia merasa lapar. Tapi dia tidak bisa mengatakannya dengan keras karena kakaknya yang lebih sering bepergian mungkin akan lebih lapar darinya. Keduanya tiba-tiba mendengar suara seorang pria yang terkejut melihat anak-anak kucing tetapi akhirnya berbalik dan membuka pintu gerbang rumahnya.

 

Pria itu adalah pemilik properti tempat anak-anak kucing itu bersembunyi saat ini. Matahari terbenam, jadi mereka menetap di tempat ini untuk tidur, tetapi berhati-hati agar tidak membuat marah pemilik tempat itu. Pintu rumah terbuka, dan keluarlah seorang anak perempuan yang berteriak 'ayah!' Pria itu tersenyum dan memeluk gadis bernama Sophia.

 

Sophia senang melihat hadiah dari ayahnya, dan ayahnya menggodanya dengan berkata kalau putrinya lebih senang dengan hadiah itu daripada merindukan ayahnya. Sang ibu menggelengkan kepalanya melihat pemandangan itu, dan sang ayah menyerahkan hadiah itu kepada Sophia. Orang tua Sophia mengucapkan selamat ulang tahun lantas memasuki rumah. Hong menyaksikan seluruh adegan itu. Dia menoleh ke On dan bertanya apa itu hari ulang tahun.

 

Hong ingin bertanya apakah hari ulang tahun harus dirayakan. Tapi dia menambahkan pertanyaan lain. Dia bertanya kepada kakaknya kapan ulang tahunnya, atau kapan ulang tahun On. On terdiam dan  mengingat masa lalu. Ada saat ketika dia merayakan ulang tahunnya seperti Sophia, tetapi karena dia masih sangat muda saat itu, dia tidak dapat mengingat hari ulang tahunnya dengan tepat.

 

Dia hanya ingat saat itu musim panas setelah musim hujan berakhir dan udara semakin panas. Dan dia hanya samar-samar tahu kalau adiknya lahir di awal musim gugur. Ada kalanya dia bertanya-tanya apakah ulang tahunnya hari ini karena dia tidak mengingatnya.

 

Pada saat mereka sudah cukup besar untuk bisa menghitung hari dan tahu angka, tidak ada yang merayakan ulang tahun mereka karena mereka sudah menjadi orang buangan dari sukunya. On bisa melihat emosi polos di mata adik laki-lakinya, tetapi dia berbalik dan diam-diam menjawab kalau dia tidak ingat hari ulang tahun mereka. Sejak itu, keduanya tidak membicarakan hari ulang tahun.

 

***

 

Topik itu kembali dibahas gara-gara Raon. Naga muda itu bertanya apa itu raja. Raon berujar dirinya hebat, tetapi dia tidak mengerti mengapa hari ulang tahun seorang raja itu penting dan mengapa dirayakan seperti itu. Saat itu beberapa hari sebelum ulang tahun ke-50 Raja Zed. Anak-anak melihat ke luar pemandangan malam kota. Hong tidak menjawab pertanyaan Raon dan hanya duduk diam di sampingnya.

 

Raon kemudian berkata, "Aku ingin tahu mengapa ulang tahun adalah hari yang istimewa!" Cale sedang berbaring di tempat tidur dan melihat peta ibu kota, dia melirik anak-anak dengan tatapan acuh tak acuh. Cale tidak menganggap ulang tahun KRS sebagai hari yang penting. Dia tidak tahu apakah dia merasa seperti itu ketika dia masih muda, tetapi dia tidak memedulikannya ketika dia sudah dewasa. Tetapi ada saat-saat ketika itu menjadi penting.

 

Raon berkata dia tidak berulang tahun karena dia tidak tahu kapan dia lahir. Di gua gelap tempat dia berasal, dia tidak menyadari berlalunya waktu. Dia hanya tahu berapa tahun usianya dari keluhan orang-orang yang menahannya. Hong menatap Raon sebelum menjawab kalau dia juga tidak tahu hari ulang tahunnya. Dia menepuk Raon dan berkata kalau itu tidak penting.

Tetapi ketika Hong mengingat pemandangan Sophia dan keluarganya, dan melihat mata Raon yang agak kosong, dia hanya bisa tersenyum. Cale dengan acuh tak acuh setuju dengan Hong bahwa ulang tahun itu tidak penting. Itulah yang dipikirkan Cale. Saat masih KRS, dia ingat disuguhi sup rumput laut di panti asuhannya (Fun fact: Sup rumput laut adalah hidangan ulang tahun tradisional di Korea).

 

Tetapi ketika dia tumbuh dewasa, hari ulang tahunnya hanya membuatnya merasa khawatir bagaimana dia akan hidup. Dia mengingat percakapan dengan seseorang yang bertanya apakah dia masih hidup tahun ini. Dia menjawab orang itu dengan dingin, dan orang itu mengeluh mengapa dia acuh tak acuh dengan hari ulang tahunnya. Tapi ada saat-saat spesial (saat-saat dia bersama Soos), meskipun itu sekarang hanya tinggal kenangan.

 

Cale memberikan pendapatnya tentang hari ulang tahun. Dia mengatakan ulang tahun itu spesial untuknya karena membuatnya sadar bahwa dia masih hidup. Raon dan Hong memiringkan kepala mereka bersamaan sementara On tersenyum. Cale melanjutkan kalau perayaan ulang tahun tidak harus pada hari ulang tahun mereka yang sebenarnya. Mereka hanya perlu menetapkan sendiri tanggal ulang tahun mereka.

 

Telinga Hong terangkat mendengar kata-kata itu dan dia menuju ke Cale. Dia mengingat Sophia, dan bertanya kepada Cale apakah benar-benar boleh membuat hari untuk diri mereka sendiri. Raon juga bertanya pada Cale apakah itu tidak apa-apa. Cale segera menjawab mengapa tidak. Mereka berada di dunia di mana seorang raja mengadakan festival di hari ulang tahunnya yang ke-50, meskipun itu juga dunia di mana seseorang ingin meledakkan bom sihir pada hari itu.

 

Jadi tidak ada salahnya menentukan tanggal ulang tahun mereka sendiri. Raon menjawab kalau begitu dia akan memikirkannya. Dia tidak segera menetapkan tanggal. Dia ingat saat dia pertama kali melihat langit malam, tetapi berpikir mungkin ada hari yang lebih baik dari hari itu, jadi dia ingin memikirkannya sedikit lagi. Dia menganggap dirinya hebat, jadi dia akan mengatur tanggal lahirnya sendiri.

 

Hong setuju dengannya dan menggosok-gosokkan tubuhnya ke saudara perempuannya dan berseru bahwa mereka harus melakukan semuanya bersama-sama. On terdiam dan Cale menghela napas lantas menyuruh mereka tidur. Saat On berbaring di tempat tidur, dia mengingat kenangan dulu sekali. Itu adalah percakapan dengan orang tuanya yang memberitahunya kapan dia dilahirkan.

 

Dia bertanya-tanya mengapa sekarang dia teringat itu, dan mengira itu pasti karena keduanya tidak lagi melarikan diri, jadi dia bisa mengingatnya sekarang karena hidup mereka sudah tenang. Orang tuanya mengatakan Hong lahir ketika musim panas berlalu dan embun mulai terbentuk di dedaunan. Dia tidak dapat mengingat tanggal pastinya, tetapi dapat mengingat hangatnya hari itu dengan jelas. Jadi dia berpikir ide untuk menetapkan tanggal untuk ulang tahun mereka sendiri bukanlah ide yang buruk. Menurutnya tidak ada salahnya memperingati masa kini ketika dia dan Hong masih hidup.

 

Hong menggosokkan kepalanya ke kaki Cale, mengatakan dia ingin tahu tentang ulang tahun semua orang karena dia ingin memberi selamat kepada mereka. Mata On berbinar, dia penasaran dan ingin memberi selamat kepada mereka juga karena mereka semua tinggal bersama sekarang. Cale mengatakan bahwa jika mereka ingin tahu mereka harus bertanya langsung.

 

Tapi dia mengerutkan kening karena dia tidak tahu apakah ulang tahunnya dirayakan di kediaman Henituse. Dia tidak tahu kapan ulang tahun Cale. Jika dia bahkan melupakan hari ulang tahunnya, itu diluar perilaku onarnya. Cale mengerutkan kening karena frustrasi dan berpikir nanti juga dia akan mengetahuinya. Pengeboman alun-alun sudah di depan mata, dan dia kesulitan bertanya kepada seseorang kapan ulang tahun Cale dan diperlakukan bagai orang bodoh. Dia berpikir kalau dia harus diam-diam bertanya pada Hans atau orang lain.

 

***

 

Anak-anak yang berusia rata-rata 9 tahun akhirnya bisa menentukan tanggal ulang tahun mereka. Tapi sekarang mereka sibuk gara-gara WS, jadi mereka akan membicarakannya nanti. Tetapi mereka khawatir karena sekarang ada banyak hari untuk dirayakan. Hong mengatakan itu menyenangkan baginya. Hong menyerahkan daftar yang diminta On. Daftar itu berisi nama-nama orang dan tanggal lahir mereka, termasuk Cale dan Alberu.

 

Daftarnya dimulai dengan Cale dan sebagai berikut:

Lock: 1 Oktober

Rosalyn: 5 April

Beacrox: 17 Desember

Ron: 19 Februari

Mary: Kami memutuskan untuk merayakannya bersama!

(Ya, penulis sengaja menghilangkan ulang tahun Cale dan Alberu dari daftar.)

 

***

 

CATATAN PENULIS:

Salam, ini Yoo Ryeo Han.

Hari ini adalah ulang tahun ke-4 dari serialisasi pertama Trash of the Count’s Family.

Sudah hampir 4 tahun sejak saya mulai menulis pada tahun 2018.

Meskipun saat ini ada jeda sebelum bagian kedua, saya ingin tetap menghidupkan seri ini, jadi saya menambahkan cerita sampingan.

Terima kasih karena telah bersama kami.

Sungguh.

Yah… begitu… Saya berpikir untuk menghabiskan hari ini dengan makan yang banyak. Saya sudah makan tiga kali sehari. Tapi saya serius masih mau makan… hehe.

Kalau begitu, sampai jumpa lagi dengan cerita sampingan lainnya di hari terakhir bulan April.

Saya berharap hari Anda menyenangkan!

*Harap dicatat bahwa saya akan memberi tahu Anda tentang karakter yang ulang tahunnya belum muncul di seri utama atau di postingan terpisah.

-Akhir dari catatan penulis-

*** 


[Baca Spoiler TCF Bahasa Indonesia di https://shiraulwiya.blogspot.com/]

 

Sumber: https://adarterra.wordpress.com/ 

 

<<< 

Side Story #4      

>>>            

Side Story #5

===

Daftar Spoiler 

 

Ingin memberi dukungan? Klik https://saweria.co/storylover